Langsung ke konten utama

Ceker warna warni

Minggu, 19 januari 2014
Mumpung ada temen yang mau jalan ke sidoarjo, langsung muncul ide buat nitip salah satu kuliner yang lumayan tersohor disana. Ceker Lapindo.
Tapi bukan ceker lapindonya yang minta dipesenin. Uda pernah nyoba dan itu makanan cukup sukses bikin saya bersahabat dengan WC :D
Kali ini dibawain 3 variasi ceker. Ceker mentega pedas, ceker asam manis, ceker gulai.
Setelah dicicip ramai ramai, saya jadi kepengin mengulas kuliner ini.

1. Ceker mentega pedas
Ceker dengan kuah coklat bertabur garnish potongan cabe, sepintas mirip ceker lapindo. Tapi yang ini lebih berasa ada mentega (sesuai dengan namanya lah ya). Dan pedasnya nggak terlalu nendang kaya si ceker lapindo. Bagi yang nggak terlalu suka pedas ato mungkin suka pedas tapi nggak kuat ama levelnya ceker lapindo, bisa mencoba versi yang satu ini.

2. Ceker asam manis
Dengan kuah ke-pink-an sedikit mengingatkan pada makanan kesukaan saya, capcay. Ada potongan nanas di dalam kuahnya, tentu saja sebagai sumber rasa asam. How bout the taste? Dari ke-3 teman yang saya mintai pendapat, mereka tidak terlalu suka dengan citarasanya. Menurut saya rasanya lebih ke sup ayam yang hanya diisi kaldu ayam yang kurang garam. Jadinya nanggung banget.

3. Ceker gulai
Kuahnya yang kuning pucat agak terlalu encer untuk sebuah gulai.
Ada potongan serai juga, saya yang memang buta dapur dan bumbu kurang paham dengan peran si serai ini. Rasanya pun kurang nendang untuk judul gulai menurut saya.

Ini sih rasa menurut lidah saya ya. Mungkin kalo ada pembaca yang sudah pernah mencoba, mungkin bisa berbagi rasa dengan saya :D
Sekian dulu ulasan kulinernya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Patah Hati

" Yang paling menyedihkan dari patah hati  adalah saat melangkah sendiri dengan berat hati karena dipaksa pergi.  Saat dipaksa mengikhlaskan tapi masih ingin memiliki.  Saat ingin terus bergandengan tapi nyatanya hanya sendiri. Sepi " Aku mengalami patah hati terburuk dalam hidupku Mereka bilang menangis adalah wajar dan itu melegakan Aku sudah menangis. Sering bahkan. Tapi entah kenapa lega tak kunjung datang. Mereka bilang akan ada tawa setelah air mata. Tapi kemana tawaku? Adakah ia terlambat? Atau tersesat? Ah, betapa berat hari-hari setelah dicampakkan olehmu Panjang dan membosankan. Mungkin dulu kamu membawaku terlalu larut dalam suka Sampai aku lupa bahwa semuanya punya masa Termasuk kamu dan bahagia Dan aku tidak pernah bersiap untuk datangnya luka.

Aku (dan perasaanku)

Aku mencintai kamu. Dengan sungguh dan seluruh. Aku menginginkan kamu. Utuh dan penuh. Tapi kenapa sepertinya hanya aku yang ingin? Kenapa sepertinya hanya aku yang berusaha bertahan dan ingin tetap mengusahakan? Apa hanya aku (dan perasaanku) yang tersisa? Aku merindukan kamu yang dulu memberi semangat dan menguatkan. Aku merindukan kamu yang dulu memelukku erat saat aku merasa sekarat. Aku merindukan kamu yang dulu mengusahakan apapun, agar aku dan kita baik. Sudahkah kamu lelah? Sudahkah kamu berhenti? Lupakah kamu dengan semua impian kita? Atau hanya aku (dan perasaanku) saja yang bermimpi? Aku menunggu kamu kembali.  Pulang.

Tugas Mommy Henny Standart Pelayanan Kebidanan 17, 18, 19, 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang Standar layanan ke bidanan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu layanan Kebidanan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang terlibat dalam layanan ke bidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan ke bidanan , penunjang layanan ke bidanan , ataupun manajemen organisasi layanan ke bidanan , dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-masing. 1.2     Rumusan Masalah 1)       Apa yang dimaksud dengan Standar? 2)       Apa saja syarat Standar? 3)       Apa saja Standar Pelayanan Kebidanan point E. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal pada standar 17, 18, 19, 20 1.3     Tujuan 1)       Mengetahui pengertian Stadar 2)       Mengetahui syarat Standar 3)       Mengetahui standar penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatal pada standar 17, 18, 19, dan 20 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1     Pengert