Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

tak seperti kenampakannya

semua yang ada di dunia ini tak lah seperti yang terlihat. yang tertawa belum tentu bahagia. yang menangis juga tak pasti terluka. yang berkilau pun tak selalu tiara. dan tak ada satu makhluk pun yang dapat menilai secara tepat apa yang dirasakan lainnya. karena mereka beda peka dan hanya asal meraba rasa. yang nyata hanya bisa terungkap dari mereka yang berlaku. namun kadang, tak ada yang mau mengerti pada apa yang nyatanya tercipta. mereka yang berlagak mengerti dan mengira lebih tau mana yang terpuji tak pernah peduli bahwa apa yang mereka kira benar belum tentu diterima oleh hati yang merasa. itulah hidup.

jika kalau

jika kalau kamu kembali nanti, aku bersumpah takkan lagi berkutat dengan pertanyaan kenapa baru sekarang. jika kalau kamu kembali nanti, aku bersumpah takkan lagi mengiba meminta kau jangan lagi hilang. jika kalau kamu kembali nanti, ku pastikan tak ada tatapan mencela dan hujatan untuk semua kepalsuan yang kau sisakan. jika kalau kamu kembali nanti, ku pastikan tak ada ratap kekecewaan untuk luka yang kau gambar. jika kalau kamu kembali nanti, akan ku umbar senyum sesejuk surga mengisyaratkan aku telah berkawan dengan luka. jika kalau kamu kembali nanti, akan ku kiaahkan bagaimana mudahnya melupakan sakit saat punya cinta yang dalam. jika kalau kamu kembali nanti, akan ku senandungkan puisi keikhlasan yang ku rangkai untuk membunuh waktu sembari menunggumu. karena semenjak kamu pergi, aku belajar mengecap sakit. karena semenjak kamu pergi, aku belajar rasanya memberi tanpa pamrih. karena semenjak kamu pergi, aku belajar bahwa langit takkan runtuh meski harapan tak seindah ken

Sunyi dan bunyi

Sunyi.. Itu suvenir kepergianmu yang masih terbungkus lukaku. Perih yang rapi. Bahkan sejuta melodi sumbang tak sanggup melebur senyapnya. Sunyi.. Sahabat yang kau paksa agar aku berkarib. Yang mengajari menguntai nada dalam diam. Yang membantuku mengalun melodi dalam sepi. Setelah lama saling mengisi, kau lagi lagi masuk. Tawarkan sejuta melodi indah, buatku lupa bagaimana diamnya sunyi. Ya, kamu bangkitkan lagi nada nada yang pulas tertidur. Membuatku ikhlas menari di atas hamparan pecahan kaca yang tragisnya ku tabur sendiri. Ya memang hanya kamu yang bisa. Dengan mudahnya membuatku berkawan sunyi dan bunyi sekaligus. Cuma kamu memang. Yang mampu merangkai nada dalam diam dan berdiam saat sejuta melodiku mengalun. Ya! Itu kamu! Bunyi dan sunyiku..

Ceker warna warni

Minggu, 19 januari 2014 Mumpung ada temen yang mau jalan ke sidoarjo, langsung muncul ide buat nitip salah satu kuliner yang lumayan tersohor disana. Ceker Lapindo. Tapi bukan ceker lapindonya yang minta dipesenin. Uda pernah nyoba dan itu makanan cukup sukses bikin saya bersahabat dengan WC :D Kali ini dibawain 3 variasi ceker. Ceker mentega pedas, ceker asam manis, ceker gulai. Setelah dicicip ramai ramai, saya jadi kepengin mengulas kuliner ini. 1. Ceker mentega pedas Ceker dengan kuah coklat bertabur garnish potongan cabe, sepintas mirip ceker lapindo. Tapi yang ini lebih berasa ada mentega (sesuai dengan namanya lah ya). Dan pedasnya nggak terlalu nendang kaya si ceker lapindo. Bagi yang nggak terlalu suka pedas ato mungkin suka pedas tapi nggak kuat ama levelnya ceker lapindo, bisa mencoba versi yang satu ini. 2. Ceker asam manis Dengan kuah ke-pink-an sedikit mengingatkan pada makanan kesukaan saya, capcay. Ada potongan nanas di dalam kuahnya, tentu saja sebagai sumber r