jika kalau kamu kembali nanti, aku bersumpah takkan lagi berkutat dengan pertanyaan kenapa baru sekarang.
jika kalau kamu kembali nanti, aku bersumpah takkan lagi mengiba meminta kau jangan lagi hilang.
jika kalau kamu kembali nanti, ku pastikan tak ada tatapan mencela dan hujatan untuk semua kepalsuan yang kau sisakan.
jika kalau kamu kembali nanti, ku pastikan tak ada ratap kekecewaan untuk luka yang kau gambar.
jika kalau kamu kembali nanti, akan ku umbar senyum sesejuk surga mengisyaratkan aku telah berkawan dengan luka.
jika kalau kamu kembali nanti, akan ku kiaahkan bagaimana mudahnya melupakan sakit saat punya cinta yang dalam.
jika kalau kamu kembali nanti, akan ku senandungkan puisi keikhlasan yang ku rangkai untuk membunuh waktu sembari menunggumu.
karena semenjak kamu pergi, aku belajar mengecap sakit.
karena semenjak kamu pergi, aku belajar rasanya memberi tanpa pamrih.
karena semenjak kamu pergi, aku belajar bahwa langit takkan runtuh meski harapan tak seindah kenyataan.
dan aku menyadari mungkin kita tak harusnya berbagi rasa.
dan aku menyadari mungkin kita tak harusnya berbagi cerita.
dan kamu tahu?
itu semua melegakan..
" Yang paling menyedihkan dari patah hati adalah saat melangkah sendiri dengan berat hati karena dipaksa pergi. Saat dipaksa mengikhlaskan tapi masih ingin memiliki. Saat ingin terus bergandengan tapi nyatanya hanya sendiri. Sepi " Aku mengalami patah hati terburuk dalam hidupku Mereka bilang menangis adalah wajar dan itu melegakan Aku sudah menangis. Sering bahkan. Tapi entah kenapa lega tak kunjung datang. Mereka bilang akan ada tawa setelah air mata. Tapi kemana tawaku? Adakah ia terlambat? Atau tersesat? Ah, betapa berat hari-hari setelah dicampakkan olehmu Panjang dan membosankan. Mungkin dulu kamu membawaku terlalu larut dalam suka Sampai aku lupa bahwa semuanya punya masa Termasuk kamu dan bahagia Dan aku tidak pernah bersiap untuk datangnya luka.
Komentar
Posting Komentar